LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia

FUNGSI SARAF OTAK BESAR DAN OTAK KECIL

 

 

OLEH :

NAMA                                      : LEVIA FEBRIALISTI

NIM                                          : 4182220012

JURUSAN                               : BIOLOGI

PROGRAM                             : S-1 NON KEPENDIDIKAN

KELOMPOK                          : V (LIMA)

TGL. PELAKSANAAN        : 8 APRIL 2020


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

       I.            JUDUL PERCOBAAN       : Fungsi Saraf Otak Besar Dan Otak Kecil

 

    II.            TUJUAN PERCOBAAN    :

1.      Untuk mengetahui bagian-bagian otak manusia

2.      Untuk mengetahui hasil pada uji otak besar

3.      Untuk mengetahui hasil uji otak kecil

 

 III.            TINJAUAN TEORITIS      :

Manusia diciptakan dengan memiliki otak (cerebrum) yang sangat canggih sistemnya, komputer tercanggih saat ini pun tidak bisa mengalahkan kerja otak manusia. Otak (cerebrum) manusia terbagi menjadi dua bagian, belahan kanan (hemister kanan) dan belahan kiri (hemister kiri). Setiap bagian tentunya mempunyai fungsi masing-masing, yang mana sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Albert Einstein adalah orang yang mampu memaksimalkan fungsi otak kanan dan kiri dengan optimal. Sukses ilmuwan bukan saja hanya mengandalkan rasional, logika, dan kerja maksimal otak kiri mereka. Tapi otak kanan jua berandil banyak dalam besar dan suksesnya mereka. Selama ini kita beranggapan bahwa otak kiri adalah otak yang bersifat logika, dan otak kanan berkaitan erat dengan kreativitas. Hasil penelitian terakhir membuktikan bahwa pandangan ini salah. Otak kiri dapat menjadi otak yang kreatif. Hal ini dibuktikan dengan hasil karya Dr. Edward De bono yang mencetuskan Lateral Thinking (Berfikir Lateral).[1]

Otak melaksanakan semua fungsi yang disadari. Otak bertanggung jawab terhadap pengalaman-pengalaman berbagai macam sensasi atau rangsangan terhadap kemampuan manusia untuk melakukan gerakan-gerakan yang menuruti kemauan (disadari), dan kemampuan untuk melaksanakan berbagai macam proses mental, seperti ingatan atau memori, perasaan emosional, intelegensia, berkomunikasi, sifat atau kepribadian dan ramalan. [2]

Otak mempunyai lima bagian utama , yaitu : otak besar, otak tengah, otak kecil, sumsum sambung, dan jembatan varol. Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian , ingatan , kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dar semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Otak tengah terletak didepan otak kecil dan jembatan varol. Didepan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin[3]

Otak kecil berfungsi mengontrol fungsi luhur dan kegiatan motorik, juga sebagai sirkuit yang mengatur perhatian dan pengindraan. Jika sirkuit ini rusak atau terganggu maka akan meng-ganggu fungsi bagian lain dari sistem saraf pusat, seperti misalnya sistem limbik yang mengatur emosi dan perilaku. Area tertentu di otak termasuk serebral korteks dan cerebellum yang bertanggung jawab pada konsentrasi, pergerakan dan pengaturan mood, berkaitan dengan autis.[4]

Otak manusia merupakan anugrah terbesar tuhan yang diberikan kepada manusia. Otak ini terdiri dari 2 bagia yaitu otak kanan dan otak kiri. Masing masing bagian tersebur memiliki kemampaun yang spesifik. Otak kanan memilikikapasitas memori 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96% adalah tanggung jawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain. Dalam proses pembelajaran keseimbangan ke 2 otak tersebut sangat penting agar dapat berpikir secara optimal. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan potensi otak kanan antara lain Gerakan Cerdas, Game/Puzzle, Musik, Sosial Komunikasi dan Hobi.[5]

 

 IV.            ALAT DAN BAHAN

4.1  Alat

No

Nama Alat

Jumlah

1

Stop watch

1 buah

2

Kamera

1 buah

3

Buku bacaan

1 buah

4

Pensil

1 buah

 

4.2  Bahan

No

Nama Bahan

Jumlah

1

Bawang Putih

Secukupnya

2

Bubuk Putih

Secukupnya

 

    V.            PROSEDUR KERJA

No

Perlakuan

Cara Kerja

1

Uji Saraf Cranial

Nercus Olfaktorius

·         Menyuruh subjek uji untuk duduk dan menutup mata. Botol berisi serbuk kopi dibuka dan dilewatkan mendatar sejauh 8 cm dari muka lubag hidung. Giliran berikutnya irislah satu siung bawang putih secara melintang. Kemudian lewatkan juga seperti botol kopi

Uji Saraf Cranial

Nervus opticus

·         Membuka halaman  buku penuh dengan tulisan. Menandai awal suatu kalimat. Meminta subjek uji coba membaca kalimat-kalimat itu mulai dari awal tanda selama satu menit. Menghitung dan mencatat banyaknya kata yang dapat dibaca selama satu menit tersebut

Uji Saraf Cranial

Nervus Aculomotor

·         Meminta subjek uji coba untuk terus mengamati sebuah pensil yang digerakkan beberapa kali ke arah vertikal, horizontal, serong kiri, serong kanan, dan berputar sambil menjaga agar kepalanya tetap tidak bergerak.

Uji Saraf Cranial

Nervus Facialis

·         Meminta subjek uji coba untuk tersenyum sambil menunjukkan giginya, mengembungkan pipinya, mengerutkan dahinya, mengangkat alis satu per satu maupun bersamaan. Dapatkah dia melakukannya dengan baik

2

Uji Saraf Otak Kecil

Meminta subjek uji coba untuk berdiri sejauh 2 meter dari kertas yang bertuliskan perintah dan melakukan gerakan yang tertera pada kertas:

1.      Rentangkan kedua lengan kesamping dan gerakkan semua jari-jari dengan cepat

2.      Rentangkanlah kedua lengan ke samping dan saling silangkan semua jari-jari dengan rapat

3.      Tolehkan kepala ke sampng dengan pandangan lurus ke samping. Berjalanlah maju dengan meletakkan tumit yang satu di depan ujung jari kaki yang lain

4.      Tutuplah kedua mata dan berdirilah tegak selama satu meint

5.      Tutuplah mata dan sentuhlah hidung dengan telunjuk kanan

6.      Tutuplah mata dan sentuhlah hidung dengan telunjuk kiri

7.      Sentuhlah tulunjuk tangan pengamat

8.      Berdiri tegak dan gerakkan kaki kanan ke atas kebawah menggeser sepanjang kaki kiri

9.      Berdiri tegak dan gerakkan kaki kanan ke atas kebawah menggeser sepanjang kaki kiri.

Mencatat kedua hasil uji yang didapat

 

 

 

 

 VI.            HASIL PERCOBAAN

6.1  Tabel Hasil Pengamatan

6.1.1        Nercus Olfaktorius

No.

Subjek Uji

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

1.

Dora Halimatussakdyah

ü

ü

ü

 

6.1.2        Nervus opticus

No.

Subjek Uji

Percobaan I

Percobaan II

Percobaan III

Rata-rata

Jumlah kata dibaca

Jumlah kata diingat

Jumlah kata dibaca

Jumlah kata diingat

Jumlah kata dibaca

Jumlah kata diingat

Jumlah kata dibaca

Jumlah kata diingat

1.

Novaria Silaban

192

83

195

93

224

117

661

293

 

6.1.3        Nervus Aculomotor

No.

Subjek Uji

Vertikal

Horizontal

Serong Kiri

Serong Kanan

Berputar

1.

Levia Febrialisti

ü

ü

ü

ü

ü

 

6.1.4        Nervus Facialis

No.

Subjek Uji

Senyum

Pipi Gembung

Mengerutkan Dahi

Mengangkat Alis (bergantian)

Mengangkat Alis (bersamaan)

1.

Anastasya Cindi Sihite

ü

ü

ü

X

ü

 

6.1.5        Uji Saraf Otak Kecil

No.

Subjek Uji

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1.

Levia Febrialisti

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

2

Dora Halimatussakdyah

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

3

Novaria Silaban

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

4

Anastasya Cindi Sihite

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

5

Ofy Asyma

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

 

 

6.2  Pembahasan Tabel Pengamatan

6.2.1        Nercus Olfaktorius

Dari data praktikum diperoleh bahwa praktikan yang dapat menciumbau dan membedakan bau meskipun kedua mata dalam keadaan tertututp. Hal ini menandakan bahwa praktikan memiliki kepekaan terhadap bau. Seseorang bisa mencium bau karena zat yang berupa gas tersebut masuk kedalam rongga hidung saat sedang menarik nafas, zat ini kemudian larut dalam selaput lendir  di dalam hidung yang kemudian diterima oleh saraf pembau penghantar impuls ke otak sehingga otak merespon dengan menimbulkan kesan bau

6.2.2        Nervus opticus

Adapun jumlah kata yang dapat dibaca oleh praktikan dalam satu menit adalah 661 kata , dala hal ini menandakan bahwa praktikan memliki kemampuan dan daya tangkap yang cukup baik

6.2.3        Nervus Aculomotor

Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa praktikan tidak ada melakukan kesalahan. Nervus aculamotor berfungsi mengankat kelopak mata atas dan mempersarafi otot kontriktor yang mengubah ukuran pupil. Pupil adalah lubang yang terdapat pada pusat iris mata yang dapat mengembang dan menguncup seiring dengan kegiatan mata. Nervus aculamotot terbagi menjadi dua komponen utama yaitu nuklus prasimpatik dan kompleks nucleus okulomotor.

6.2.4        Nervus Facialis

Dari praktiku yang dilaksanakan , praktikan dapat tersenyum sambil menunjukkan gigi, mengembungkan pipi, mengerutkan dahi dan mengankat alis secara bersamaan. Namun praktikan tidak bisa mengangkat alis secara bergantian.

 

6.2.5        Uji Saraf Otak Kecil

Berdasarkan data yang didapatkan , diketahui bahwa status saraf kelima praktikan adalah sama. Cerebellum membantu mempertahankan keseimbangan dan bertanggung jawab untuk respon otot rangka halus sehingga menghasilkan gerakan volunter yang baik dan juga terarah. Cerebellum berfungsi mengontrol gerakan cepat dan berulang yang diperlukan untuk aktifitas seperti mengetik, bermain piano dan mengendarai sepeda. Cerebellum juga mengirim impuls kesepanjang serabut neuron motorik. Hal ini memberikan latar belakang tonus otot untuk mempertahankan postur dan mengatur kerja berbagai kelompok otot yang terlibat.

 

6.3  Pengertian Otak Besar dan Otak Kecil

Otak besar merupakan bagian terbesar dan terdepan dari otak manusia. Otak besar mempunyai fungsi dalam mengatur semua aktivitas mental, yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensia), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar terdiri atas Lobus Oksipitalis sebagai pusat penglihatan, Lobus temporalis yang berfungsi sebagai pusat pendengaran, dan Lobus frontalis yang berfungsi sebagai pusat kepribadian dan pusat komunikasi.

Otak kecil (serebelum) mempunyai fungsi utama dalam koordinasi terhadap otot dan tonus otot, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil juga berfungsi mengkoordinasikan gerakan yang halus dan luwes.[6]

 

6.4  Struktur Bagian Otak Besar dan Otak Kecil

Otak besar memiliki 2 bagian belahan otak yaitu otak belahan bagian kanan dan otak bagian kiri. Disetiap belahan otak memiliki fungsinya masing-masing seperti

Ø  Belahan otak bagian kanan

Bagian otak kanan memiliki fungsi otak kanan antara lain untuk: Mengontrol sisi tubuh bagian kiri; Bertanggung jawab atas perkembangan Emotional Quotient (EQ) misalnya bersosialisasi, berkomunikasi, mengendalikan emosi, serta berinteraksi dengan manusia yang lain;Bertanggung jawab atas kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, serta mengekspresikan tubuh seperti menari, melukis, bernyanyi, maupun kegiatan-kegiatan lainnya; melukis kemampuan yang menggunakan otak kanan

Ø  Belahan otak bagian kiri

Bagian otak ini memiliki beberapa fungsi otak kiri antara lain : Mengontrol sisi tubuh bagian kanan; Merupakan pusat Intelegent Quotient (IQ) atau hal-hal yang memiliki hubungan dengan rasio dan logika seperti kemampuan untuk membaca dan menulis.

Kedua belahan otak diatas terhubung oleh corpus callomsum, yaitu massa materi putih besar yang terdiri dari ikatan serat yang menghubungkan materi putih dari dua belahan otak. Tiap belahan otak, yaitu otak bagian kanan dan otak bagian kiri terbagi dalam 4 lobus, yaitu : Lobus frontal, yaitu bagian terdepan dari otak besar, dimana lobus ini berkaitan dengan fungsi motorik, kemampuan untuk menyelesaikan masalah, kemampuan untuk menilai sesuatu, kreativitas, kemampuan untuk mengontrol perasaan dan perilaku seksual, kemampuan untuk memahami bahasa, membuat alasan, merencanakan sesuatu, dan lain sebagainya. Lobus parietal, yaitu bagian tengah otak besar yang berhubungan dengan sensor perasaan seperti rasa sakit, sentuhan, tekanan, dan lain sebagainya. Lobus Temporal, yaitu bagian bawah dari otak besar yang berhubungan dengan memori dan pendengaran. Lobus Occipital, yaitu bagian belakang otak besar yang berhubungan dengan sistem pengolahan otak visual manusia sehingga nantinya dapat berinterpretasi dengan segala sesuatu yang dilihat

Otak kecil merupakan bagian terbesar dari otak belakang, dimana ia terletak di atas batang otak dan di bawah oksipital serebrum. Otak kecil memiliki permukaan yang berlekuk-lekuk dan memiliki bentuk sebesar bola base. Cerebellum terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

a.       Vestibuloserebelum, yaitu bagian otak kecil yang berfungsi untuk mengontrol serta menjaga keseimbangan pergerakan mata

b.      Spinoserebelum, yaitu bagian otak kecil yang berfungsi untuk mengontrol kemampuan otot serta gerakan tubuh

c.       Sereberoserebelum, yaitu bagian otak kecil yang berfungsi sebagai penyimpan memori, menginisiasi gerakan yang disadari, serta untuk melakukan perencanaan.[7]

 

6.5  Fungsi dari Otak Besar dan Otak Kecil

Ø  Fungsi otak besar : Bagian otak yang paling besar, dan memiliki lipatan-lipatan. Cerebrum menerima pesan dari seluruh alat indera dan memiliki beberapa fungsi seperti : memori, berpikir, atau merasa. Sebagai pusat kontrol otot dan kepribadian. Beberapa fungsi cerebrum bersifat sadar atau dapat dikontrol.

Ø  Cerebellum (otak kecil) : Berfungsi menjaga keseimbangan gerak tubuh. Semua saraf yang masuk dan meninggalkan otak yang berasal dari dan menuju ke otot mengirim pesan ke cerebellum. Kerjanya bersifat refleks dan tidak dapat dikontrol[8]

 

6.6  Cara Kerja Otak Besar dan Otak Kecil

Bagian-bagian otak yaitu belahan otak kanan, belahan otak kiri, dan belahan otak tengah. Belahan-belahan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Pada belahan otak kiri manusia dirancang untuk memproses bagian-bagian (secara berurutan), bagian otak kanan memproses keseluruhan (secara acak) dan pada bagian otak tengah merupakan penyumbang sekitar 20% dari seluruh volume otak, bertanggungjawab atas tidur, emosi, atensi, pengaturan bagian tubuh, hormon, seksualitas, penciuman, dan produksi kimiawi otak.

Kedua bagian otak terlibat dalam hampir setiap aktivitas. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada salah satu belahan dapat mempengaruhi perkembangan yang terjadi pada saat yang sama di bagian paling jauh di bagian otak yang lain.

Disaat otak kiri bekerja menghafal rumus, berpikir kritis, dan otak kanan tidak bisa bekerja, maka otak kanan akan mengganggu kerja otak kiri. Otak kanan akan bekerja saat ada music klasik, gambar-gambar yang menarik, dan sebagainya. Intinya seorang guru harus mampu memberikan pengajaran yang menyeimbangkan kerja otak.

Sedangkan otak depan merupakan sumber rasio yang terdiri dari pusat-pusat yang memahami apa yang diamati. Amygda adalah tempat menyimpan memori emosi yang mempunyai peran penting dalam emosional. Amyda memungkinkan adanya respon sebelum berfikir. Sebaiknya dalam memberikan pelajaran diawali dengan pemanasan otak, agar individu mempersiapkan otaknya sehingga tercapai hasil belajar yang optimal.Singkatnya semua belahan otak digunakan semua pada hampir setiap waktu dan tidak dapat dihentikan dalah satunya sama sekali. Otak bekerja begitu banyak di luar kesadaran manusia.[9]

 

VII.            KESIMPULAN

1.      Otak terbagi atas 5 bagian yaitu otak besar, otak kecil , medulla oblongata, otak tengah dan jembatan varol

2.      Hasil pada uji otak besar dilakukan 4 uji yaitu uji nervus olfaktorius yang mana praktikan mampu membedakan bau pada bawang dan kopi, kemudian uji nervus opticus yaitu praktikan mampu membaca serta mengingat kalimat yang telah dibaca selama satu menit, kemudian uji nervus aculomotor dimana praktikan mampu mengikuti gerakan pensil yang digerakkan secara horizontal, vertikal, serong kiri, kanan dan berputar, kemudian yang terakhiradalah uji nervus facialis praktikan mampu melukukan beberapa hal yaitu senyum dengan menunjukkan gigi, mengembungkan pipi , mengerutkan gigi mengangkat alis secara bersamaan namun praktikan tidak mampu menggerakkan alis secara bergantian.

3.      Hasil dari praktikum saraf otak kecil yaitu terlihat bahwa praktikan mampu melaksanakan gerakan-gerakan yang ada di buku.

 

VIII.            DAFTAR PUSTAKA

Anderson, P. D. (1996). anatomi dan fisiologi tubuh manusia. jakarta: EGC.

Chan, A. C. (2005). Verbal expression and comprehension deficits in young children with autism. Focus on Autism and Other Developmental Disabilities, 1-25.

Damasio, A. (2009). Memahami Kerja Otak. Yogyakarta: PT. BACA.

dosen, t. (2020). Penuntun Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia. Medan: Unimed.

Edward, D. (1991). Berpikir Literal . Jakarta: Erlangga.

Gordon, D. &. (2009). Revolusi Cara Belajar I Bandung. Bandung: Kaifa.

Harianti, D. (2008). Metode Jitu Meningkatkan Daya Ingat. Jakarta: Tangga Pustaka.

Joko, S. R. (2008). Mendongkrak Kecerdasan Otak dengan Meditasi. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Untari, I. (2012). Kesehatan Otak Modal Dasar Hasilkan SDM Handal. Jurnal Profesi, 1-7.



[1] Chan, A., Cheung, J., Leung, W., Cheung, R., & Cheung M. 2005

[2] Untari , Ida.2012

[3] Tim Dosen.2020

[4] Damasino,Antonio.2009

[5] Anderson,Paul,D.1996

[6] Joko, S. R.2008

[7] Harianti,D.2008

[8] Gordon,Dryden& Jeanette Vos.2003

[9] Edward,Debono.1991

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MINI RISET PENGARUH LAMANYA PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L)

CBR Taksonomi Hewan Vertebrata