LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Mata Kuliah : Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia FUNGSI SARAF OTAK BESAR DAN OTAK KECIL OLEH : NAMA : LEVIA FEBRIALISTI NIM : 4182220012 JURUSAN : BIOLOGI PROGRAM ...
Critical Book Report (CBR) Ilmu Sosial Budaya Dasar
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
CRITICAL BOOK REPORT
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Dosen Pengampu:Dra.Trisni Andayani,M.Si
OLEH : KELOMPOK 4
BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
kita semua, atas berkat karunia-Nyalah kami dapat menyiapkan tugas makalah
Critical Book Report ini tanpa halangan yang berart dan selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak
lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas Critical Book Report ini sehingga kami dapat
lebih memahami lebih jauh mengenai seperti apakah sebenarnya yang di bahas
dalam jurnal yang kami review serta apa kelebihan serta kekurangannya
dan oleh karena itu kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dengan baik.
Kami menyadari makalah ini mungkin masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak
untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami selaku penulis dan
seluruh pembaca pada umumnya.
Medan,
November 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar....................................................................................................................
Daftar
Isi........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ............................................................................................. 1
B.
Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1
C.
Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2
D.
Identitas Buku .............................................................................................. 3
E.
Lampiran ....................................................................................................... 3
BAB II RINGKASAN
2.1
RINGKASAN BUKU UTAMA ................................................................ 4
2.2
RINGKASAN BUKU PEMBANDING.................................................. 17
BAB III PEMBAHASAN
3.1
PEMBAHASAN BUKU UTAMA .......................................................... 21
3.2
PEMBAHASAN BUKU PEMBANDING.............................................. 21
3.3
PERBANDINGAN BUKU UTAMA DENGAN BUKU PEMBANDING 22
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan................................................................................................. 23
4.2 Saran .......................................................................................................... 23
Daftar
Pustaka................................................................................................................. 24
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan yang
minim di karenakan rendahnya minat baca masyarakat pada saat ini. Mengkritik
buku salah satu cara yang dilakukan untuk menaikkan ketertarikan minat baca
seseorang terhadap suatu pokok bahasan. Mengkritik buku (critical book report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan
mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik berupa buku fiksi ataupun nonfiksi,
juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang
melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah buku.
Mengkritik buku dilakukan bukan
untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu buku melainkan untuk menjelaskan
apaa danya suatu buku yaitu kelebihan atau kekurangannya yang akan menjadi
bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku kepada pembaca perihal
buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Yang
lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita
dapat menguraikan isi pokok
pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat
terhadap isi buku.
Uraian isi pokok buku memuat ruang
lingkup permasalahan yang dibahas pengarang, cara pengarang menjelaskan dan
menyelesaikan permasalahan, konsep dan teori yang dikembangkan, serta
kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau resensi sangat bermanfaat
untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai kekurangan dan
kelebihan dari isi buku yang telah dibaca. Untuk itu, kami harapkan kepada pembaca agar mengetahui dan memahami mengenai
laporan buku atau resensi sehingga dapat
menilai isi buku tersebut dengan baik dan bukan hanya sekedar membaca sekilas buku tersebut melainkan dapat memahami apa yang ada
dalam buku tersebut secara mendalam.
B.
Tujuan
Penulisan Critical Book Report (CBR)
Kritik buku (critical book report) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar pada Jurusan Biologi Non-kependidikan di Universitas Negeri Medan.
C.
Manfaat
Penulisan Critical Book Report (CBR)
·
Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari
sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
·
Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
·
Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut
diterbitkan.
D.
Identitas
Buku
BUKU UTUMA
· Judul
Buku : Buku Ajar Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
· Penulis : Mulyono,M.Kom
· Penerbit
: Stikes Widya Husada Semarang Press
· Kota
Terbit : Semarang
· Tahun
Terbit : 2018
BUKU PEMBANDING
·
Judul Buku : Ilmu
Sosial Budaya Dasar
·
Penulis : M.Chairul Basrun Umanailo,S.Sos,M.Si
·
Penerbit : Fam Publishing
·
Kota Terbit : maluku
·
Tahun Terbit : 2016
·
ISBN : 978-602- 335-212-8
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
Buku I
Hakikat
Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial
Manusia
sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan
psikis, unsur raga dan jiwa. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotype
dan fenotipe. Faktor genotype adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir,
ia merupakan faktor keturunan dibawa individu sejak lahir.
Kepribadian
adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara
potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir
dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan
serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.
Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu:
1. Manusia tunduk pada norma sosial, aturan
2.
Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain
3.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4.
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
-
Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena:
-
Manusia tunduk pada aturan dan norma Sosial
-
Perilaku manusia mengharapkan suatupenilaian dari orang lain
-
Manusia memiliki kebutuhan untukberinteraksi dengan orang lain
-
Potensi manusia akan berkembang bilaberada di tengah-tengah masyarakat
Cooley memberi nama looking glass-self untuk melihat
bahwa seseorang dipengaruhi oleh orang lain.Cooley berpendapat bahwa looking
glass-self terbentuk melalui 3 tahap. Pada tahap pertama seseorang mempunyai
persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahapan berikutnya
seseorang mempunya persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap
penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang
dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu. Menurut George
Herbert Mead, pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar
mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya. Peranan orang dewasa
lain dengan siapa ia sering berinteraksi. Game stage, seorang anak tidak hanya
telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui
peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Contoh dari Mead, ialah keadaan sebuah pertandingan: seseorang anak yang
bermain dalam suatu pertandingan tidak hanya mengetahui apa yang diharapakan
orang lain darinya, tetapi juga apa yang diharapkan dari orang lain yang ikut
bermain. Pada tahap ketiga Sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu
mengambil peranan-peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat mampu
mengambil peranan generalized others.Individu berasal dari kata in dan devided.
Dalam bahasa inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan
devide artinya terbagi. Menurut pendapat Dr. A Lysen individu berasal dari
bahasa latin individum, yang artinya tak terbagi. Manusia lahir merupakan
mahkluk individual yang makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan
raga.Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya
memiliki tiga kemungkinan;
1.
Menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya
2.
Takluk terhadap kolektif
3.
Mempengaruhi masyarakat
Dalam
sebuah massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya karena tingka
lakuknya adalah hampir identik dengan tingkah laku massa bersangkutan. Dalam
hubungan ini dapat dicirikan, apabila manusia dalam tindakan-tindakannya
menjurus kepada kepentingan pribadi maka disebut manusia sebagai makhluk
individu, sebaliknya apabila tindakantindakannya merupakan hubungan dengan
manusiamanusia lainnya, maka manusia itu dikatakan mahkluk sosial. Pengalaman menunjukan
bahwa jika seseorang pengabdiannya kepada diri sendiri besar, maka
pengabdiannya kepada masyarakat kecil. Sebaliknya jika seseorang pengabdianya
kepada diri sendiri kecil, maka pengabdiannya kepada masyarakat besar. Dengan
demikian dapatlah dikatakan bahwa yang dapat meningkatkan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai ia adalah dirinya sendiri, disebut sebagai
proses individualias, atau kadang-kadang juga diberi nama
proses aktualisasi diri. Dalam perkembangannya, manusia sebagai mahkluk
individu tidak bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi yang khas
dengan corak kepribadiannya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi
beberapa faktor.Mengenal hal tersebut ada tiga pandangan yaitu:
a. Pandangan nativistik menyatakan bahwa pertumbuhan
individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri,
seperti bakat dan potensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang
tuanya. Missal, jika ayahnya seniman maka sang anak akan menjadi seniman pula
b. Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan
individu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akan
mmentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan
pandangan nativistik.
c.
Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu yang
dipengaruhi oleh faktor diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan
potensi yang harus disesuaikan dengan ciptakannya lingkungan yang baik sehingga
ia bisa tumbuh secara optimal. Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua
pandangan sebelumnya.Sebagai mahkluk individu manusia juga tidak mampu hidup
sendiri, artinya manusia juga harus hidup bermasyarakat. Adapun yang
menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain Karena adanya dorongan
kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya;
1.
Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum
2.
Hasrat untuk membela diri
3.
Hasrat untuk mengadakan keturunan Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir
yang dinyatakan untuk mempunyai dua keinginan pokok, yaitu:
1.
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya
2.
Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya Peranan Manusia
Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial Sebagai mahkluk individu manusia berperan
untuk mewujudkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya
2.
Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
3.
Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
4.
Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya. Peranan
manusia sebagai mahkluk sosial, manusiamanusia dikatakan sebagai makhluk sosial
dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan
orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan orang lain.
Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali didasari atas kesamaan
ciri atau kepentingannya masing-masing. Misalnya, orang kaya cenderung berteman
lagi dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung untuk
mencari teman sesama artis lagi.
Dengan
demikian, akan terbentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang
didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan.
Dinamika
Interaksi Sosial
Bentuk
umum proses-proses sosial adalah interaksi sosial yang dapat juga dinamakan
prose ssosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial. Faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya
interaksi sosial, yaitu:
1. Faktor imitasi
1. 2. Faktor sugesti
3.
Faktor identifikasi
4.
Faktor simpati
Dua
macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu:
a)
Proses asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus, yaitu akomodatif,
asimilasi, dan akulturasi.
b)
Proses disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi“contravention” dan
pertentangan pertikaian. Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu,
yang dapat diketahui bahwa manusia memilki harkat dan martabat yang mempunyai
hak-hak dasar, dimana setiap manusia memiliki potensi diri yang khas, dan
setiap manusia memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Sebagai
makhluk individu manusai berperan untuk mengwujudkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya
2.
Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
3.
Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
4.
Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
Manusia
sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya akan senantiasa dan selalu
berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial manusia terhadap norma-norma sosial yang tumbuh sebagai
patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1.
Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya
2.
Norma kesusilaan atau moral, yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia
untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan
3.
Norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan
masyarakat yang bersangkutan
4.
Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang
pemerlakuannyadapat dipaksa
Berdasarkan
hal diatas. maka manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi-implikasi
sebagai berikut :
1. Kesadaran akan ketidakberdayaan bila manusia seorang
diri
2.
Kesadaran untuk senatiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
3.
Penghargaan akan hak-hak orang lain
4.
Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku
Keberadaan
manusia sebagai makhluk sosial menjadikan manusia melakukan peran-peran sebagai
berikut :
1.
Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
2. Membentuk kelompok-kelompok sosial
3.
Menciptakan norma-norma sosial sebagai pengaturan tata tertib kehidupan
kelompok Tindakan oleh Max Weber diartikan sebagai perilaku yang mempunyai
makna subjektif bagi pelakunya (the subjective meaning of action). Maksudnya
adalah bahwa makna yang sebenarnya dari suatu tindakan hanya diketahui dengan
benar oleh pelakunya (aktor) sendiri. Misalnya si A, seorang pemuda, menyanyi
di kamar mandi. Apa makna tindakan A tersebut, apakah sekedar iseng, belajar
bernyanyi ataukah agar didengar oleh si B gadis tetangga yang kepadanya si A
menaruh perhatian? Orang lain, bapaknya, ibunya, kakaknya, adiknya atau
tetangga si pemuda A tadi dapat memberikan penafsirannya masing-masing
berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya yang saling berbeda atas tindakan si
A. Tetapi makna yang sebenarnya dari tindakan tadi benar-benar hanya diketahui
oleh si A. Pernyataan seorang ahli sosiologi bernama Peter L. Berger bahwa dalam hidup ini kenyataan yang
sering dihadapi adalah bahwa “things are not what they seem”, bahwa segala
sesuatu sering tidak seperti yang terlihat, kiranya dapat lebih menjelaskan apa
yang dimaksud oleh Max Weber. Apabila dilihat dari orientasinya, tindakan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:1. Tindakan non-sosial, yakni
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seseorang tetapi tidak diorientasikan
kepada pihak lain. Sebagai contoh: seseorang yang sedang memandangi potret dirinya
atau seseorang berdiam diri di kamar pribadinya sambil merenungi nasibnya.
2.
Tindakan sosial, yakni tindakan-tindakan yang oleh pelakunya diorientasikan
kepada pihak lain. Sebagai contoh: seseorang menyapa teman yang lewat di depan
rumahnya atau seorang murid berbicara dengan gurunya. Gillin dan Gillin
membedakan interaksi sosial ke dalam dua bentuk, yaitu:
1.
Bentuk interaksi sosial asosiatif, meliputi berbagai macam bentuk kerjasama,
akomodasi dan asimilasi
2.
Bentuk interaksi sosial disosiatif, meliputi berbagai macam bentuk konflik,
kompetisi dan kontravensi. Kimball Young mengemukakan bentuk-bentuk interaksi
sosial sebagai berikut:
1.
Oposisi, yaitu proses yang meliputi persaingan, pertikaian dan pertentangan
2.
Koperasi atau kerjasama yang menghasilkan akomodasi
3.
Diferensiasi, yakni kecenderungan ke arah perkembangan sosial yang berlawanan,
misalnya pembedaan ciri-ciri biologis, sosial, ekonomi dan kultural
Interaksi
sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Interaksi sosial dapat berpola:
(a)
individu dengan individu,
(b)
individu dengan kelompok, dan
(c)
kelompok dengan kelompok
2.
Interaksi dapat berlangsung sebagai proses positif (asosiatif) maupun negative
(disosiatif), namun ada kecenderungan interaksi berlangsung positif.
3.
Hubungan dalam interaksi sosial dapat berlangsung dalam tingkat dangkal ataupun
tingkat dalam
4.
Interaksi sosial menghasilkan penyesuaian diri bagi para pelakunya
5.
Interaksi sosial berpedoman kepada kaidahkaidah dan norma-norma yang berlaku.
Sehubungan dengan hal ini, perlu
diidentifikasi bentuk interaksi sosial yang cenderung berlangsung positif dan
berkesinambungan. Interaksi yang demikian penting artinya dalam pembentukan
lembaga, kelompok dan organisasi sosial, yaitu interaksi sosial yang memiliki
ciri:
-
didasarkan kepada kebutuhan yang nyata
-
memperhatikan efektifitas
-
memperhatikan efisiensi
-
menyesuaikan diri kepada kebenaran dan kaidah-kaidah yang berlaku
-
tidak bersifat memaksa baik secara fisik dan mental
Dilema
Antara Kepentingan Individu Dan Kepentingan Masyarakat
Dilema
antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah pertanyaan yang
dihadapi oleh manusia, dikala manakah yang harus diutamakan.
1.
Pandangan Individualisme
Individualisme
berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah
makhluk individu yang bebas.
Pandangan
invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan.
Beberapa
prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah
sebagai berikut :
a.
Penjaminan hak milik perorangan,yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik
berfungsi sosial
b.
Mementingkan diri sendiri, yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan
aktivitas
c.
Pemberian kebebasan pada individu
d.
Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing
2.
Pandangan sosialisme
Pandangan
ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang diutamakan. Karena
masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana
individu-individu itu berada. Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat
secara keseluruhan dan merupakan paham yang mengharapkan terbentuknya
masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasa
individu atas hak milik dan alat-alat produksi.
Buku II
A. HAKIKAT
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Unsur-unsur
hakikat manusia terdiri darihal-hal berikut :
1. Susunan
kodrat manusia terdiri atas raga dan jiwa
2. Sifta kodrat
terdiri atas makhluk individu dan social
3. Kedudukan
kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.
1. Manusia
sebagai makhluk individu
Individu beasal
dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi. Manusia lahir merupakan
sebagai makhluk individual yang makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa
dan raga. Dalam perkembanganya,manusia sebagai makhluk individu tidak bermakna
kesatuan jiwa dan raga,tetapi akan menjadi yang khas dengan corak
kepribadiannya.
Pertumbuhan dan
perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor,yaitu :
a. Pandangan
nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan atas dasar factor individu
sendiri.
b. Pandangan
empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas fakto lingkungan.
c. Pandangan
konvergensi menyatakan pertumbuhan dipengaruhi atas dasa individu dan lingkungan..
2. Manusia
sebagai Makhluk Sosial
Sebagai makhluk
individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri artinya mansuia juga harus
hidup
bermasyarakat. Adapun yang
menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan
kesatuan
biologis yang terdapat dalam naluri manusia,misalnya :
1.
Hasrat untuk memenuhi keperluan makana dan minuman
2.
Hasrat untuk membela diri
3.
Hasrat untukmengadakan keturunan
Hal
ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua
keinginan
pokok,yaitu
:
1.
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia disekelilingnya
2.
Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya
B.
PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
1.
Perananan manusia sebagai makhluk individu
Berdasarkan
sifat kodrat manusia sebagai individu,yang dapat diketahui bahwa manusia
memilki
harhat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar,dimana setiap manusiamemiliki
potensi
diri yang khas,dan setiap manusiamemiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan
dirinya.
Sebagai
makhluk individu manusai berperan untuk mengwjudkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Menjaga danmempertahankan harkat dan martabatnya
2.
Mengupaya terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
3.
Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani
4.
Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
2.
Peranan manusia sebagai makhluk sosial
Manusia
sebagai pribadi adalah berhakikat social.Artinya akan senantiasa dan selalu
berhubungan dengan orang lain. Sebagai makhluk social manusia terhadap
norma-norma social yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia
dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Norma
agama atau religi,yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya
2.
Norma kesusilaan atau moral,yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk
mengajakan
kebaikan
dan menjahui keburukan
3.
Norma Kesopanan atau adat,yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari
lingkungan
masyarakat
yang bersangkutan
4.
Norma hukum,yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya
dapat dipaksa.
Berdasarkan
hal diatas.maka manusia sebagai makhluk social memiliki implikasip-implikasi
sebagai berikut :
1.
Kesadaran akan ketidakberdayaan bila manusia seorang diri
2.
Kesadaran untuk senatiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain
3.
Penghargaan akan hak-hak orang lain
4.
Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.
Keberadaan
manusia sebagai makhluk social menjadiakan manusia melakukan peran-peran
sebagai berikut:
1.
Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
2.
Membentuk kelompok-kelompok social.
3.
Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tata tertib kehidupan
kelompok.
C.
DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
Interaksi
sosial merupakan factor utama dalam kehidupan sosial ,interaksi merupakan
hubungan
yang dinamis,yag menyangkut hubungan timbalbalik antarindividual.
Ciri-ciri
sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut :
2.
Pelakunya lebih dari satu orang
3.
Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial
4.
Mempunyai maksud dan tujuan,terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan diperkirakan pelaku
5.
Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlansung.
Syarat
terjadinya kontak sosial adalah adanya kontak social ( social contact) dan
komunikasi.
Kontak
dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama,dan tango artinya menyentuh.
Kontak
social dapat terjadi dalam tiga bentuk,yaitu :
1.
Kontak antarindividu
2.
Kontak antarindividu dengan kelompok
3.
Kontak antarkelompok dengan kelompok lainnya.
D.
DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Dilema
antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah pertanyaan yang
dihadapi oleh manusia,dikala manakah yang harus diutamakan.
1. Pandangan Individualisme
Individualisme
berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah
makhluk individu yang bebas. Pandangan invidualisme berpendapat bahwa
kepentingan invidulah yang harus diutamakan. Beberapa prinsip yang dikembangkan
ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah sebagai berikut :
1.
Penjaminan hak milik perorangan,yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik
berfungsi sosial
2.
Mementingkan diri sendiri,yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan aktivitas
3.
Pemberian kebebasan pada individu
4.
Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing
2. Pandangan sosialisme
2. Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan
masyarkatlah yang diutamakan.Karena masyarakat merupakan entitas yang besar dan
berdiri sendiri dimana individu-individu itu berada. Sosialisme merupakan
mementingkan masyarakat secara keseluruhan.dan merupakan paham yang
mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil,selaras,bebas,dan sejahtera bebas
dari penguasa individu atas hak milik dan alat-alat produksi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kritik Buku Utama
Pada buku utama pembahasannya bagus,
Selain isi sub bab nya yang lengkap buku ini juga disajikan dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Dengan penyajian yang sederhana itu
maka akan meningkatkan minat pembaca terhadap buku ini. buku ini terlalu banyak
menggunakan teori-teori sehingga membuat pembaca juga bingung dalam memahaminya
secara singkat.
3.2
Kritik Buku Pembanding
Pada buku pembanding pembahasannya dengan buku utama
hampir sama. Keduanya sama-sama membahas topik yang sama yaitu membahas tentang
manusia sebagai mahluk individu dan sosial, sub bab nya juga hampir sama. Tapi
buku ini kurang menarik untuk dibaca karna tidak memiliki gambar.
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Manusia sebagai
makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis,
unsur raga dan jiwa. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotype
dan fenotipe. Faktor genotype adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir,
ia merupakan faktor keturunan dibawa individu sejak lahir.
Kepribadian
adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara
potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir
dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan
serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan.
4.2 SARAN
Sebaiknya
pada buku utama dan buku pembanding mencantumkan gambar agar dapat menarik
minat pembaca dan tidak bosan.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono. 2018. Buku Ajar Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semarang: Stikes Widya
Husada Semarang Press
Umanailo. C.B. 2016. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Maluku:
Fam Publishing
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
MINI RISET PENGARUH LAMANYA PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L)
MAKALAH MINI RISET PENGARUH LAMANYA PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI KACANG HIJAU ( Phaseolus radiatus L) OLEH: Levia Febrialisti Nim 4182220012 Program Studi Biologi JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kacang hijau (Phaseolus radiatus L) merupakan salah satu tanaman leguminosae yang cukup penting di indonesia. Sampai saat ini masih sangat kurangnya perhatian masyarakat terhadap tanaman ini. Kurangnya perhatian ini disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya masih sangat rendah .Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga tinggi 500m di atas pemukan laut (dpl), tanaman kacang hijau dapat hidup didaerah curah hujan rendah dengan memanfaatkan sisa-sisa kelembaban bekas tana...
CBR Taksonomi Hewan Vertebrata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mollusca berasal dari bahasa latin, Mollucus yang berarti lunak. Phylum Mollusca adalah hewan yang memiliki tubuh lunak dan berlendir.Phylum Molussca termasuk dalam hewan yang bersifat Triploblastik Celomata 9tubuh terdiri 3 lapis, ekso, meso, dan endodermis) dengan sebaran habitat yang sangat luas.Phylum Mollusca merupakan filum terbesar kedua setelah Phylum Arthropoda.Diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil.Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama ini dilindungi oleh suatu cangkang yang keras. Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari yang panjangnya hanya beberapa millimeter hingga dapat mencapai panjang 18 meter.Bentuk tubuhnya pun sanagat bervariasi yang bersifat Simetri Bilateral. System klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni Amohineura, Gastropoda, Cephalooda, Pelecypoda (Bivalvia), Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan pada ciri morfologi, struktur tubuh...
Komentar
Posting Komentar